Bagaimana Sistem Informasi Dalam Perusahaan
Menurut Jones and George
(2003:331) mengenai pengertian pengendalian (controlling) ini, Pengendalian
adalah proses dimana para manajer memantau dan mengatur bagaimana
sebuah organisasi dan segenap anggotanya menjalankan kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Dalam
pengendalian, para manajer memantau dan mengevaluasi apakah strategi dan
struktur organisasi bekerja seperti yang dikehendaki, bagaimana hal-hal
tersebut dapat ditingkatkan dan bagaimana harus diubah jika tidak bekerja.
Terdapat empat langkah
utama dalam pengendalian organisasi yaitu:
1.
Menetapkan standar (Establishing Standards)
Yang dimaksud
menetapkan standar adalah sasaran atau target yang dicapai dalam menjalankan fungsi
manajemen. Digunakan untuk evaluasi kinerja suatu unit kerja, departemen atau
organisasi secara keseluruhan. Standar diklarifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu
Tangible (terukur atau nyata, contohnya standar waktu yang harus dicapai,
standar biaya, dll.) dan Intangible (tidak terukur atau tidak berwujud,
contohnya sikap dan tingkah laku karyawan, penyimpangan pekerjaan karyawan, dll).
2. Mengukur
kinerja (Performance Measurement)
Menajemen
dapat lebih mudah mengukur kinerja bila unit/satuan kriteria kinerja sudah
ditentukan. Pada pengukuran kinerja harus berada pada unit atau satuan yang
sama dengan kriteria yang sudah ditentukan dan terdefinisi dengan baik.
Contohnya
untuk menentukan standar produksi dalam bentuk satuan persentasi (%) maka harus
tetap menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya.
3. Membandingkan
kinerja actual dengan Standar yang ditentukan (Comparison of actual and
standard performance)
Langkah
perbandingan merupakan langkah aktif yang harus dikerjakan oleh manajemen. Penyimpangan
dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja actual dengan target atau
standar yang ditetapkan. Seorang manajer harus mengetahui bentuk penyimpangan
yang terjadi dan penyebab terjadinya penyimpangan. Manajer juga harus
mengetahui dan membedakan penyimpangan minor dan penyimpangan utama yang harus segera
diambil tindakan.
Contohnya
bila terjadi kenaikan produk dari target 10% menjadi 20% maka penyimpangan
tersebut dapat dikategorikan penyimpangan minor, tetapi jika tangkat cacat
suatu produksi bulanan yang meningkat secara terus menerus maka dapat dikategorikan
sebagai penyimpangan besar yang harus segera diambil tindakan perbaikannya.
4. Mengambil
tindakan koreksi/perbaikan (Taking Corrective Action)
Setelah
diketahui penyimpangan yang terjadi dan penyebab penyimpangan terjadi maka
tahap selanjutnya adalah mengambil tindakan perbaikan. Jika penyimpangan
terjadi merupakan penyimpangan kecil tidak perlu melakukan tindakan korrektif. Namun,
jika yang terjadi adalah penyimpangan besar, maka harus segera diambil tindakan
dan pencegahan supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Contoh,
target tingkat kecacatan produk pada produksi yang diterima adalah 5%, tetapi yang
terjadi adalah tingkat produksinya 10%. Karena sudah melewati batas yang dapat
diterima maka perlu penyidikan terhadap penyimpangan tersebut. Jika sudah
diketahui penyebabnya maka dilakukan tindakan dengan memperbaikinya supaya
tidak terulang dikemudian hari.
Tipe system informasi
1. Transaction
processing system
System ini menyediakan system untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menampilkan perubahan atau membatalkan
transaksi. Sebagian besar system ini memungkinkan beberapa transaksi berlangsung
secara bersamaan. Data yang digunakan biasanya disimpan dalam basis data yang
dapat digunakan untuk menghasilkan laporan seperti penagihan, upah, ringkasan
inventaris, atau cek register.
2. Office
automation system
System ini merupakan kumpulan
teknologi komunikasi, computer dan orang untuk melakukan tugas-tugas. System ini
menjalankan transaksi dan mendukung aktivitas resmi di setiap tingkat
organisasi.
3. Knowledge
work system
System khusus yang dibangun untuk
mempromosikan penciptaan pengetahuan dan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan
keterampilan teknis terintegrasi dalam bisnis.
4. Management
information system
Dikembangkan secara khusus untuk
mendukung fungsi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dari
manajer menengah.
5. Decision
support system
System pendukung keputusan ini adalah
system berbasis computer interaktif yang berfungsi pada tingkat manajemen
sebuah organisasi. DSS memproses informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan
para manajer.
6. Executive
support system
System informasi berbasis computer yang
membantu pembuatan keputusan di tingkat atas sebuah organisasi. Keputusan yang
diambil dengan executive support system adalah keputusan non-rutin yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi.
Fungsi Bisnis
Semua kegiatan bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu
yang awalnya kurang bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat setelah diolah. Beberapa fungsi bisnis yaitu:
- Form
Utility, yaitu fungsi produksi dimana sebuah
bisnis menghasilkan suatu barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat.
- Place
Utility, yaitu fungsi distribusi dimana
sebuah bisnis menyalurkan suatu barang/ jasa ke lokasi terdekat yang bisa
dijangkau konsumen.
- Possessive
Utility, yaitu fungsi penjualan dalam
bisnis.
- Time
Utility, yaitu fungsi penyimpanan dan
pemasaran dalam bisnis, dimana barang pada saat itu kurang bermanfaat
untuk nanti dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar